Rabu, 04 Desember 2013

MENCINTAI SEJARAH INDONESIA MELALUI KURIKULUM 2013

Pada saat ini kita banyak melihat para generasi muda yang lebih tertarik sejarah bangsa lain dan sekaligus mencintai budayanya  dibanding dengan sejarah dan budaya  bangsanya sendiri.  Mereka melakukan peniruan  gaya hidup, cara berpakaian, bahasa dan pola pikir. Terbukti dengan semakin maraknya kelompok kelompok anak muda yang mengidolakan artis luar negeri, membuat kelompok pecinta budaya negara lain bahkan sampai tidak kita sadari bahwa banyak kebiasaan  dan budaya luar telah mempengaruhi gaya hidup anak muda kita seperti Valentine Days, Haloween dll.

Akan menjadi suatu tantangan bagi guru guru yang mengajar sejarah selama ini, untuk menjadikan pelajaran Sejarah Indonesia disenangi para anak didiknya sehingga akan tumbuhlah para generasi muda yang mau mempelajari dan mencintai sejarah bangsanya ditengah keterbukan informasi dan globalisasi. Bagaimana kita membangkitkan rasa cinta terhadap sejarah bangsa kita sendiriadalah dengan menciptakan rasa senang yang secara otomatis dengan rasa senang itulah mereka mau belajar sehingga kemampuan berpikir kritis bisa terbentuk.

Disaat beberapa orang sudah mulai meragukan keampuhan dari kurikulum 2013,  ternyata banyak  pesan mulia didalamnya. Diantaranya kita sudah disadarkan akan keberadaan pelajaran Sejarah Indonesia yang selama ini dijadikan pelajaran adaptif  yang digabungkan dengan pembelajaran lain seperti sosiologi dan ekonomi dibawah mata pelajaran IPS, sekarang menjadi mata pelajaran wajib kelompok A, di setiap tingkatan kelas menengah atas. Ini menandakan pemerintah  berharap dapat membentuk karakter siswa melalui peningkatan rasa tanggung jawab dan peduli terhadap budaya dan sejarah Indonesiaka, supaya para generasi muda  kelak akan menyadari bahwa mereka bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air.

Dengan adanya kurikulum 2013 ini pembelajaran sejarah Indonesia menggunakan pendekatan saintifik yang berarti cara pandang pembelajaran sejarah  bukan hanya terbatas pada hafalan semata tetapi para siswa diajak untuk mengamati peristiwa peristiwa di masa lalu dengan disertai  kemampuan menganalisa kaitan suatu peristiwa dengan   peristiwa lainnya dengan kacamata kekinian yang mereka miliki.

Hal ini akan lebih menarik minat mereka karena kajian pembelajaran sejarah  akan mereka bisa pahami dari berbagai sudut pandang. Ditambah lagi dengan penyajian metode belajar yang menarik, salah satunya metode belajar Project Base Learning (PBL) dimana mereka bisa membuat proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai materi. Disamping itu gaya belajar yang berbeda satu sama lain menjadikan mereka  lebih aktif dalam mengeksplorasi kemampuan belajar dan pencarian informasi, yang tentunya guru sebagai fasilitator harus siap menfasilitasi rasa keingintahuan mereka. Oleh karena itu kekuatan jejaring antar para guru sejarahpun sangatlah diperlukan untuk sarana bertukar informasi, pengetahuan dan peningkatan kualitas mengajar. Begitu juga sarana dan prasarana mengajar sebagai penunjang dalam pembelajaran sejarah Indonesia perlu diperhatikan supaya pembelajaran lebih menarik dan bisa mengimbangi perkembangan teknologi.

Berketepatan dengan diberlakukannya kurikulum 2013 mari kita jadikan hal ini sebagai suatu babak baru dalam kebangkitan kepedulian akan  sejarah Indonesia bagi para generasi muda. Tantangan masa depan tentu akan semakin menuntut mereka menjadi orang orang yang mampu menganalisa masalah dengan berpikir kritis dan belajar dari peristiwa peristiwa sejarah yang sudah terjadi. Ini sejalan dengan kutipan kata bijak dari pendiri negara kita Presiden Soekarno “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang”.