Minggu, 01 Juni 2014

Kuliah Umum Ulang Tahun ke-85 Museum Geologi Bandung

Setelah sekian lama tidak pernah nulis di blog, ketagihan juga untuk menumpah ruahkan apa yang ada dan sudah terjadi dalam kurun waktu yang sudah  super lama. Kita mulai saja dengan "Up Date" Hari Pertama "Public Lecture" di Museum Geologi tgl 21-22 Mei 2014 dalam rangka Ulang Tahun Museum yang ke 85. Tema kulumnya "Gajah Blora", nara sumbernya keren keren, ada Prof. Dr. Fachroel Aziz, Gert Van den Berg, Ir. Danny Z,Herman, M.Sc, Ir. S.R Sinung Baskoro,MT (kepala museum). Temuan fosil, Migrasi dan Dating plus fosilisasi Gajah Blora dilengkapi konsevasi warisan geologi di kupas habis di acara tersebut. Awalnya agak sedikit "melongo" alias tidak mengerti akan istilah istilah geologi atau mungkin lebih menjurus ke materi Geografi, tapi ilmu apapun rasanya bukan hak eksklusif satu wilayah mata pelajaran, siapapun bisa mempelajarinya kalau mau.

Nah kita mulai ya....Ceritanya gajah purba ini ditemukan di daerah Kabupaten Blora, Desa Mendalem kecamatan Kradenan oleh sebab itu dinamai "Gajah Blora". Nama ilmiahnya "Elephas Hysudrindicus", penemuan fosil gajah purba  tahun 2009 sampai dengan selesai direkontruksi memakan waktu 5 tahun. Fosil ini termasuk penemuan yang paling lengkap karena pertama kali ditemukan fosil dari satu individu gajah yang hampir utuh. Ukuran dari gajah purba ini  tinggi 4 meter, panjang 5 meter dan berat sekitar 6-8 ton. Umurnya sekitar 250-200 ribu tahun yang lalu.
 
Fosil "Elephas Hysudrindicus", aula utama Museum Geologi.

Di hari ke dua, pihak penyelenggara mengadakan Geotrek ke lokasi geosite di Taman Hutan Raya (TAHURA) Ir. H. Djuanda Dago. Disana kita akan observasi ke "Lava Pahoe Hoe" atau disini dikenal dengan "Selendang Dayang Sumbi" Curug  Omas. Walaupun sudah lama tinggal di Bandung, kok baru dengar ada geosite Lava Pahoe Hoe. Fenomena bukti geologi  ini hampir sama dengan yang ditemukan di Hawaii atau Islandia dan sangat langka ditemukan di Indonesia. Lava ini merupakan sisa sisa letusan "Gunung Tangkuban Perahu Tua" atau dikenal dengan sebutan "Gunung Sunda Tua" yang meletus sekitar tahun 90.000 - 50.000 tahun yang lalu. Menurut keterangan pak Ir. Heryadi lava ini terjadi karena aliran lava cair yang mengalir di permukaan tanah terhambat sesuatu, sehingga alirannya berbentuk seperti hoe atau rotan yang dipilin. Lokasinya di lembah sungai Cikapundung dengan kemiringan yang lumayan  terjal. Jadi gak salah wajib difoto bareng ama lava....ciieee........
 "Lava Pahoehoe" with me

Alhamdulillah banyak ilmu nya, disepanjang perjalan geotrek tak henti hentinya para pakar geologi dari museum dan TAHURA menerangkan dengan gamblang peristiwa geografi damulai dari Patahan Lembang, proses terbentuknya air terjun (Curug Omas). Pokoknya pendekatan saintifik (5M) diterapkan sekali disini, dan memang betul seandainya pembelajaran dilakukan seperti ini, murid murid bisa pintar luar dalam tidak hanya sekedar hafalan yang besok lusa bisa lupa. Ayooo Kurikulum 2013........


sisa-sisa letusan Gunung Tangkubanparahu tua --dikenal dengan sebutan Gunung Sunda-- yang meletus sekitar 90.000-50.000 tahun lalu. - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1033#sthash.tBB7gbPO.dpuf
sisa-sisa letusan Gunung Tangkubanparahu tua --dikenal dengan sebutan Gunung Sunda-- yang meletus sekitar 90.000-50.000 tahun lalu. - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1033#sthash.tBB7gbPO.dpuf

Minggu, 26 Januari 2014

KERAJAAN SINGASARI

Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singosari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan 70 tahun sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.

Keberadaan Kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M /1144 C Ken Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

A. SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN SINGASARI
Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini. Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu. Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada versi Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data ini didapat dari prasasti Mula Malurung.


1. Ken Arok (1222–1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.

2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.

3. Tohjoyo (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.

4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi Waleri sebagai Siwa.

5. Kertanegara (1268-1292 M)
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.
Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin hubungan persahabatan dengan raja Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol. Kubilai Khan menuntut raja-raja di daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara menolak dengan melukai muka utusannya yang bernama Mengki. Tindakan Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa. Mengetahui sebagian besar pasukan Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri) menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah, yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan pasukan inti.
Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut. Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati. Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang. Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada di Taman Simpang, Surabaya.

B. KEHIDUPAN DI KERAJAAN SINGASARI
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.


Politik Dalam Negeri:
  1. Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani.
  2. Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
  3. Memperkuat angkatan perang.
Politik Luar Negeri:
  1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
  2. Menguasai Bali.
  3. Menguasai Jawa Barat.
  4. Menguasai Malaka dan Kalimantan.
Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).

C. RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI
Sebagai sebuah kerajaan, perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.

D. HUBUNGAN KERAJAAN SINGASARI DENGAN MAJAPAHIT
Pararaton, Nagarakretagama dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya, cucu Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanegara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria Wiararaja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit. Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.

Minggu, 12 Januari 2014

Mengenalkan Teknologi Ke Dalam Pembelajaran Sejarah

Memasuki semester Genap 2013/2014 ini, berbagai resolusi tahun baru sudah dipersiapkan diantaranya mengenalkan kemajuan Teknologi dan Informasi pada para siswa khususnya dalam pembelajaran Sejarah Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk membuat pelajaran ini semakin menarik minat siswa. Kemajuan TI pun tak bisa dipungkiri sebagai area yang baik untuk menumbuhkan rasa keingintahuan para siswa di dalam pemcarian informasi. Oleh sebab itu saya berusaha untuk menyelaraskan materi sejarah yang notabene mempelajari masa lalu dengan pembelajaran TI yang cenderung mempersiapkan para siswa mempunyai visi yang futuristik.

Dalam semeter genap ini pembelajaran Sejarah Indonesia banyak berfokus pada kerajan kerajaan  Hindu-Budha  di Indonesia. Para siswa diajak untuk membuat project sejarah mereka pertama dalam bentuk "Blog". Dalam tahap awal pembuatan blog ini untuk sebagian siswa masih terasa asing tetapi justru dari sinilah saya bisa menjelaskan bahwa hasil kerja mereka bisa tersimpan abadi dan bisa bermanfaat untuk yang orang orang yang membacanya. Selain itu mengarahkan pada para siswa untuk bisa melihat sisi positif dari kemajuan teknologi selain media media sosial seperti facebook, twitter atau lainnya. Karena sifatnya yang terbuka mereka diminta untuk bisa menghargai karya orang lain, walaupun informasi didapatkan dari situs orang lain tapi mereka wajib untuk meyertakan alamat linknya. Banyak sekali sisi positif yang bisa ditumbuhkan dari metode project ini, selain nanti akhirnya mereka bisa berbangga hati melihat hasil karya mereka melalui blog pribadi mereka masing masing.

Belajar sejarah

Rabu, 04 Desember 2013

MENCINTAI SEJARAH INDONESIA MELALUI KURIKULUM 2013

Pada saat ini kita banyak melihat para generasi muda yang lebih tertarik sejarah bangsa lain dan sekaligus mencintai budayanya  dibanding dengan sejarah dan budaya  bangsanya sendiri.  Mereka melakukan peniruan  gaya hidup, cara berpakaian, bahasa dan pola pikir. Terbukti dengan semakin maraknya kelompok kelompok anak muda yang mengidolakan artis luar negeri, membuat kelompok pecinta budaya negara lain bahkan sampai tidak kita sadari bahwa banyak kebiasaan  dan budaya luar telah mempengaruhi gaya hidup anak muda kita seperti Valentine Days, Haloween dll.

Akan menjadi suatu tantangan bagi guru guru yang mengajar sejarah selama ini, untuk menjadikan pelajaran Sejarah Indonesia disenangi para anak didiknya sehingga akan tumbuhlah para generasi muda yang mau mempelajari dan mencintai sejarah bangsanya ditengah keterbukan informasi dan globalisasi. Bagaimana kita membangkitkan rasa cinta terhadap sejarah bangsa kita sendiriadalah dengan menciptakan rasa senang yang secara otomatis dengan rasa senang itulah mereka mau belajar sehingga kemampuan berpikir kritis bisa terbentuk.

Disaat beberapa orang sudah mulai meragukan keampuhan dari kurikulum 2013,  ternyata banyak  pesan mulia didalamnya. Diantaranya kita sudah disadarkan akan keberadaan pelajaran Sejarah Indonesia yang selama ini dijadikan pelajaran adaptif  yang digabungkan dengan pembelajaran lain seperti sosiologi dan ekonomi dibawah mata pelajaran IPS, sekarang menjadi mata pelajaran wajib kelompok A, di setiap tingkatan kelas menengah atas. Ini menandakan pemerintah  berharap dapat membentuk karakter siswa melalui peningkatan rasa tanggung jawab dan peduli terhadap budaya dan sejarah Indonesiaka, supaya para generasi muda  kelak akan menyadari bahwa mereka bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air.

Dengan adanya kurikulum 2013 ini pembelajaran sejarah Indonesia menggunakan pendekatan saintifik yang berarti cara pandang pembelajaran sejarah  bukan hanya terbatas pada hafalan semata tetapi para siswa diajak untuk mengamati peristiwa peristiwa di masa lalu dengan disertai  kemampuan menganalisa kaitan suatu peristiwa dengan   peristiwa lainnya dengan kacamata kekinian yang mereka miliki.

Hal ini akan lebih menarik minat mereka karena kajian pembelajaran sejarah  akan mereka bisa pahami dari berbagai sudut pandang. Ditambah lagi dengan penyajian metode belajar yang menarik, salah satunya metode belajar Project Base Learning (PBL) dimana mereka bisa membuat proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai materi. Disamping itu gaya belajar yang berbeda satu sama lain menjadikan mereka  lebih aktif dalam mengeksplorasi kemampuan belajar dan pencarian informasi, yang tentunya guru sebagai fasilitator harus siap menfasilitasi rasa keingintahuan mereka. Oleh karena itu kekuatan jejaring antar para guru sejarahpun sangatlah diperlukan untuk sarana bertukar informasi, pengetahuan dan peningkatan kualitas mengajar. Begitu juga sarana dan prasarana mengajar sebagai penunjang dalam pembelajaran sejarah Indonesia perlu diperhatikan supaya pembelajaran lebih menarik dan bisa mengimbangi perkembangan teknologi.

Berketepatan dengan diberlakukannya kurikulum 2013 mari kita jadikan hal ini sebagai suatu babak baru dalam kebangkitan kepedulian akan  sejarah Indonesia bagi para generasi muda. Tantangan masa depan tentu akan semakin menuntut mereka menjadi orang orang yang mampu menganalisa masalah dengan berpikir kritis dan belajar dari peristiwa peristiwa sejarah yang sudah terjadi. Ini sejalan dengan kutipan kata bijak dari pendiri negara kita Presiden Soekarno “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang”.

Sabtu, 16 November 2013

Ada apa dengan "Pendidikan Kita"....?



 Ada apa dengan "Pendidikan Kita"....?

Miris sekali melihat seorang polisi membawa senjata laras panjang, menjaga distribusi soal-soal Ujian Nasional di salah satu stasiun TV. Apakah perlu senjata untuk menjadikan generasi penerus bangsa ini menjadi pintar, rasa takut yang berlebihankah yang membuat semua orang meningkatkan kewaspadaan luar biasa ini?
Nilai kejujuran dipertaruhkan disana, dimana semua pihak menunjukkan keseriusan bahwa istilah kebocoran soal itu tidak ada, kalaupun ada mungkin itu hanya sekedar orang yang iseng meyusun abjad A s/d E dari no 1 s/d 50.

Seandainya bagsa ini bisa melihat ke belakang, dimana bangsa ini membangun kesadaran pendidikan dari ketertindasan penjajah dan para cendekiawan muda yang memperjuangkan untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk warga negara indonesia. Menangis kah mereka kalau mereka melihat bahwa sekarang pendidikan kita dijajah oleh bangsanya sendiri dengan satu macam sistem standarisasi yang tidak mengenal istilah daerah tertinggal atau kompetensi guru dan siswa di daerah lain.

Kenapa saya menggunakan istilah “menjajah” karena pada kenyataannya para siswa siswi kita “takut” menghadapi ujian nasional itu, terbukti dengan adanya istighosah bersama, stress, malah ada yang sengaja berdoa disebuah makam yang dituakan dengan berbekal air putih.
Kenapa kita harus belajar bahasa Inggris selama 6 tahun, belajar matematika 12 tahun, belajar bhs. Indonesia 12 tahun, ilmu alam 12 th, ilmu” sosial 12 th dan ilmu” lainnya.  Yang paling lucunya setelah mempelajari dalam kurun waktu belasan tahunan itu, mereka  tidak menjadi ahli di bidangnya. Malah ada yang ngambil kursus ditambah bimbingan belajar lagi di luar jam sekolah.
Ada apa dengan sistem pendidikan kita ?  ketika setiap orang sudah mulai disibukkan dengan pembentukan karakter bangsa, maka dimasukkan nilai nilai seperti kejujuran, sikap, keagamaan dll, dan itu tidak mengurangi mata pelajaran utama.  Jadi bertambah banyaklah mata pelajaran yang harus dikuasai seorang siswa.

Kuncinya mungkin hanya satu yaitu menjadikan pola pikir yang asalnya hanya mengikuti sistem sesuai tingkatan pendidikan, diganti dengan  pola pikir bahwa belajar itu tidak berbatas dan setiap orang berhak untuk mendapatkan percepatan waktu dalam menempuh pendidikannya. Kalau perlu mereka bisa memiliki silabusnya, sehigga mereka bisa menentukan sendiri  kapan mereka bisa mecapai kompetensi yang diharapkan.