Minggu, 01 Juni 2014

Kuliah Umum Ulang Tahun ke-85 Museum Geologi Bandung

Setelah sekian lama tidak pernah nulis di blog, ketagihan juga untuk menumpah ruahkan apa yang ada dan sudah terjadi dalam kurun waktu yang sudah  super lama. Kita mulai saja dengan "Up Date" Hari Pertama "Public Lecture" di Museum Geologi tgl 21-22 Mei 2014 dalam rangka Ulang Tahun Museum yang ke 85. Tema kulumnya "Gajah Blora", nara sumbernya keren keren, ada Prof. Dr. Fachroel Aziz, Gert Van den Berg, Ir. Danny Z,Herman, M.Sc, Ir. S.R Sinung Baskoro,MT (kepala museum). Temuan fosil, Migrasi dan Dating plus fosilisasi Gajah Blora dilengkapi konsevasi warisan geologi di kupas habis di acara tersebut. Awalnya agak sedikit "melongo" alias tidak mengerti akan istilah istilah geologi atau mungkin lebih menjurus ke materi Geografi, tapi ilmu apapun rasanya bukan hak eksklusif satu wilayah mata pelajaran, siapapun bisa mempelajarinya kalau mau.

Nah kita mulai ya....Ceritanya gajah purba ini ditemukan di daerah Kabupaten Blora, Desa Mendalem kecamatan Kradenan oleh sebab itu dinamai "Gajah Blora". Nama ilmiahnya "Elephas Hysudrindicus", penemuan fosil gajah purba  tahun 2009 sampai dengan selesai direkontruksi memakan waktu 5 tahun. Fosil ini termasuk penemuan yang paling lengkap karena pertama kali ditemukan fosil dari satu individu gajah yang hampir utuh. Ukuran dari gajah purba ini  tinggi 4 meter, panjang 5 meter dan berat sekitar 6-8 ton. Umurnya sekitar 250-200 ribu tahun yang lalu.
 
Fosil "Elephas Hysudrindicus", aula utama Museum Geologi.

Di hari ke dua, pihak penyelenggara mengadakan Geotrek ke lokasi geosite di Taman Hutan Raya (TAHURA) Ir. H. Djuanda Dago. Disana kita akan observasi ke "Lava Pahoe Hoe" atau disini dikenal dengan "Selendang Dayang Sumbi" Curug  Omas. Walaupun sudah lama tinggal di Bandung, kok baru dengar ada geosite Lava Pahoe Hoe. Fenomena bukti geologi  ini hampir sama dengan yang ditemukan di Hawaii atau Islandia dan sangat langka ditemukan di Indonesia. Lava ini merupakan sisa sisa letusan "Gunung Tangkuban Perahu Tua" atau dikenal dengan sebutan "Gunung Sunda Tua" yang meletus sekitar tahun 90.000 - 50.000 tahun yang lalu. Menurut keterangan pak Ir. Heryadi lava ini terjadi karena aliran lava cair yang mengalir di permukaan tanah terhambat sesuatu, sehingga alirannya berbentuk seperti hoe atau rotan yang dipilin. Lokasinya di lembah sungai Cikapundung dengan kemiringan yang lumayan  terjal. Jadi gak salah wajib difoto bareng ama lava....ciieee........
 "Lava Pahoehoe" with me

Alhamdulillah banyak ilmu nya, disepanjang perjalan geotrek tak henti hentinya para pakar geologi dari museum dan TAHURA menerangkan dengan gamblang peristiwa geografi damulai dari Patahan Lembang, proses terbentuknya air terjun (Curug Omas). Pokoknya pendekatan saintifik (5M) diterapkan sekali disini, dan memang betul seandainya pembelajaran dilakukan seperti ini, murid murid bisa pintar luar dalam tidak hanya sekedar hafalan yang besok lusa bisa lupa. Ayooo Kurikulum 2013........


sisa-sisa letusan Gunung Tangkubanparahu tua --dikenal dengan sebutan Gunung Sunda-- yang meletus sekitar 90.000-50.000 tahun lalu. - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1033#sthash.tBB7gbPO.dpuf
sisa-sisa letusan Gunung Tangkubanparahu tua --dikenal dengan sebutan Gunung Sunda-- yang meletus sekitar 90.000-50.000 tahun lalu. - See more at: http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showdetail&id=1033#sthash.tBB7gbPO.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar